A. Tentang Sejarah
Berdiri dengan nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada 18 Juli 1961 M
bertepatan dengan 5 Shafar 1381 H karena 1) kesadaran kolektif di
internal Muhammadiyah, bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah yang pada saat
itu sudah berkembang perlu dibentengi ideologi Islam agar akidah mereka
kuat atas berkembangnya ideologi komunis pada saat itu ; 2) sebuah
keharusan bagi Muhammadiyah untuk menanamkan nilai-nilai ideologi
perjuangan Muhammadiyah kepada kader-kader yang kebetulan saat itu
Muhammadiyah telah memiliki lembaga-lembaga pendidikan (sekolah). Karena
itu perlu organisasi Muhammadiyah sayap pelajar yang nantinya konsen
pada persoalan-persoalan pelajar dan dunianya .
Seiring berjalannya waktu, pada masa kepemimpinan M. Jamaluddin Ahmad,
tepatnya pada tanggal 18 November 1992 M / 22 Jummadil Awwal 1413 H
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berubah nama menjadi Ikatan Remaja
Muhammadiyah. Perubahan ini dikarenakan 1) keberadaan remaja sebagai
kader persyarikatan, umat dan bangsa selama ini belum mendapat perhatian
sepenuhnya dari persyarikatan Muhammadiyah; 2) perlunya pengembangan
jangkauan IPM; 3) adanya kebijakan pemerintah RI tentang tidak
diperbolehkannya penggunaan kata “Pelajar” untuk organisasi berskala
nasional.
Namun, begitu indahnya perubahan itu hingga akhirnya Ikatan Remaja
Muhammadiyah berubah nama lagi menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah, yang
mana sesuai dengan SK Nomenklatur Tahun 2007 dari Pimpinan Pusat
Muhammadiyah tentang pergantian nama tersebut. Maka pada Muktamar ke XVI
di Solo tepatnya tanggal 28 Oktober 2008 disahkanlah secara nama Ikatan
Pelajar Muhammadiyah. Pada periode ini IPM dipimpin oleh Deni Wahyudi
Kurniawan.
B. Tujuan IPM
“Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil
dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Itulah maksud dan tujuan IPM. Oleh karena itu, IPM harus benar-benar
menyentuh kondisi riil basis masanya yaitu pelajar. Demi tercapainya
tujuan mulia di atas dan terciptanya Generasi Pelajar Damai.
C. Struktur Organisasi IPM
Struktur Pimpinan IPM adalah sebagai berikut:
• Pimpinan Pusat
• Pimpinan Wilayah
• Pimpinan Daerah
• Pimpinan Cabang
• Pimpinan Ranting
Sedangkan struktur kepengurusan Ikatan Pelajar Muhammadiyah bersifat
desentralisasi dan kolektif-koligeal. Artinya, bahwa posisi ketua dan
sekretaris tidak hanya dimiliki oleh satu orang, tetapi masing-masing
bidang juga berhak memiliki posisi tersebut. Berikut ini adalah
strukturnya.(contoh adalah Pimpinan Pusat IPM) :
KETUA Umum
KETUA (Organisasi)
KETUA (Perkaderan)
KETUA (Kajian dan Dakwah Islam)
KETUA (Pengkajian Ilmu Pengetahuan)
KETUA (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga)
KETUA (Advokasi)
KETUA (Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga)
KETUA (Ipmawati)
SEKRETARIS Jenderal
SEKRETARIS (Organisasi)
SEKRETARIS (Perkaderan)
SEKRETARIS (Kajian dan Dakwah Islam)
SEKRETARIS (Pengkajian Ilmu Pengetahuan)
SEKRETARIS (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga)
SEKRETARIS (Advokasi)
SEKRETARIS (Hubungan Antar Lembaga)
SEKRETARIS (Ipmawati)
BENDAHARA Umum
Bendahara
Bendahara
ANGGOTA Bidang
Anggota Bidang Organisasi
Anggota Bidang Perkaderan
Anggota Bidang Kajian dan Dakwah Islam
Anggota Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan
Anggota Bidang Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga
Anggota Bidang Advokasi
Anggota Bidang Hubungan Antar Lembaga
Anggota Bidang Ipmawati
KETERANGAN:
1. Struktur IPM bersifat desentralisasi. Artinya, setelah posisi Ketua
Umum dan Sekretaris Umum tidak ada Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris,
tetapi langsung Ketua dan sekretaris bidang yang bekerja sesuai dengan
job bidangnya masing-masing.
2. Jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) khusus untuk Pimpinan Pusat IPM.
3. Untuk Bidang Organisasi hanya ada pada struktur PP, PW, dan PD IPM. Sedangkan di tingkat PR dan PC IPM tidak ada.
4. Bidang Kewirausahaan hanya ada di struktur Ranting (PR IPM).
Sedangkan untuk struktur di atasnya bisa dilakukan atas koordinasi tim
bendahara dengan cara membentuk Lembaga Kewirausahaan/ekonomi yang
langsung di bawah koordinasi tim bendahara. Untuk koordinasi Bidang
Kewirausahaan Ranting dengan struktur atas, langsung ke bidang keuangan
(tim bendahara).
5. Sesuai dengan ART IPM, bidang wajib yang ada di struktur Ranting adalah Bidang Perkaderan, SDI, dan PIP.
D. Agenda Aksi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah mempunyai beberapa agenda aksi yang nantinya
bisa membuat IPM benar-benar bergerak pada kondisi riil basis masanya.
Berikut adalah daftar agenda aksi IPM:
1. Pengajian Islam Rutin (PIR)
Pengajian Islam Rutin atau disingkat PIR merupakan kegiatan rutin
tentang dunia Islam dan yang terkait dengannya yang diadakan oleh
pengurus IPM Ranting. Kegiatan ini diadakan sebagai penguatan
nilai-nilai keislaman yang berwawasan rahmatan lil alamin di kalangan
pelajar.
Waktu kegiatan bisa diadakan setiap seminggu atau dua minggu sekali.
Semua tergantung kesepakatan dan dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh PR
IPM setempat. Untuk tempat bisa diadakan di sekolah, di rumah salah
satu guru (secara bergiliran), atau di rumah salah satu siswa dengan
jadwal yang sudah fiks.
2. Sekolah Kader
Sekolah Kader merupakan suatu proses pendidikan yang disusun secara
terpadu meliputi penyadaran, pemberdayaan, dan pembelaan terhadap kader
IPM. Kegiatan ini berlangsung dalam jangka waktu tertentu setelah
perkaderan formal tingkat muda (TM II). Untuk alumni TM III dan TM Utama
tidak ada karena, diharapkan langsung mampu berkiprah dalam kancah yang
lebih luas. Alasan lain adalah, karena letak geografis yang cukup luas
sehingga bisa mengakibatkan ketidakefektifan kegiatan. Selain itu, jika
alumni TM I dan TM II masih “dipikirkan”, maka alumni TM III dan TM
Utama harus sudah “memikirkan”. Karena itulah, alumni TM III dan TM
Utama tidak ada sekolah kader.
3. Gerakan Iqra
Berikut adalah bentuk aksi dari “Gerakan Iqra”:
a. Pembiasaan membaca sebagai aktivitas wajib bagi setiap kader.
b. Kajian regular sebagai ruang tukar-menukar pengetahuan dari buku yang telah dibaca, yang dituangkan dalam tulisan.
c. Melakukan arisan tulisan terhadap tema-tema yang telah ditetapkan.
d. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk merangsang motivasi kader
dalam hal tulis-baca seperti, pelatihan jurnalistik, pelatihan menulis
cerpen/novel, kursus bahasa asing, pelatihan debat, pelatihan metode
penelitian dan lain sebagainya.
e. Menciptakan aktifitas aplikatif untuk menyalurkan kemampuan dan
ketrampilan dari hasil pelatihan atau baca-tulis kader, dengan
mengikutserta-kan kader dalam setiap lomba penulisan karya tulis ilmiah,
popular, lomba cerpen atau dalam agenda lomba debat konstruktif antar
pelajar.
f. Menciptakan komunitas kreatif untuk mengaktualisasikan potensi kader
seperti kelompok-kelompok ilmiah pelajar (KIP), Kelompok pecinta Cerpen
(KPC), Kelompok pecinta puisi/sastra dan sebagainya.
g. Mengadakan forum dialog publik untuk merangsang pengetahuan kader dan
sebagai upaya melakukan tranformasi pengetahuan terhadap publik.
h. Melakukan aktifitas rekreatif dengan mengajak kader ke tempat-tempat
yang benuansa imajinatif, terkesan santai tapi serius, seperti
berkunjung ke pusat-pusat perbukuan, silaturahmi tokoh, silaturahmi
dengan pusat studi tertentu, membangun komunikasi aktif dengan gerakan
pelajar lainnya, dan berkunjung ke masyarakat miskin kota, serta tadabur
alam sebagai wahana membaca ayat ayat kauniyah.
i. Mengadakan English Training Center (ETC)
4. Gerakan Budaya Tanding
Berikut adalah bentuk aksi dari “Gerakan Budaya Tanding”
a. Kajian reguler sebagai ruang tukar-menukar pengetahuan tentang budaya pop yang menjadi trend setter pelajar.
b. Buy Nothing Day adalah hari dimana kita (anak IPM) dituntut untuk
tidak mengkonsumsi/membelanjakan uang untuk komoditas-komoditas yang
tidak menentukan hajat hidup kita. Kampanye ini digagas di Kanada dan
secara luas telah dilaksanakan di berbagai negara dengan waktu
pelaksanaan yang berbeda.
c. A Week Without TV. Tidak ada yang meragukan bahwa media televisi (TV)
telah mengantarkan nilai-nilai kekerasan, pornografi, konsumerisme dsb,
kedalam ruang-ruang privat kita. Kampanye ini dilaksanakan untuk
melawan berbagai bentuk kejahatan media. Secara sadar kita memutuskan
tidak menonton TV dalam seminggu agar ada interval untuk membersihkan
isi kepala kita dari nilai-nilai negatif yang disebarluaskan TV.
1) Menggagas dan memassifkan gerakan-gerakan anti budaya pop dan
Kapitalisme Global ala IPM. Misal Kampanye Anti Nonton Sinetron,
Kampanye Limitasi Konsumsi Pulsa HP, Kampanye Anti Restoran Fastfood
(McD, KFC), Kampanye Anti Coca Cola, Pepsi, Fanta, dll, Sehari Tanpa
Rokok.
2) Menciptakan berbagai artefak-artefak yang menyampaikan pesan-pesan
perlawanan (baju kaos, sticker, poster, topi, banner, pembatas buku,
dsb).
3) Memunculkan penulis-penulis komik Islami sebagai counter atas penulis-penulis komik porno.
4) Stop belanja di Mall!
5) Menempatkan kader-kader IPM pada ruang-ruang budaya yang ada.
5. Gerakan Kewirausahaan
Berikut adalah bentuk aksi dari “Gerakan Kewirausahaan”:
A. Terbentuknya unit-unit usaha mandiri yang bisa membantu keuangan
pimpinan pada setiap levelnya, seperti: koperasi pelajar, bimbel
(bimbingan belajar)
B. Terciptanya kelompok-kelompok usaha perorangan yang dikelola secara mandiri dan dimonitoring oleh lembaga usaha pelajar
C. Membangun jejaring IPM dengan lembaga-lembaga lain yang tidak mengikat
D. Mengadakan pelatihan-pelatihan enterprenership
6. Gerakan Advokasi Pelajar (GAP)
Berikut adalah bentuk aksi dari “Gerakan Advokasi Pelajar”:
a. Pembentukan kelompok diskusi yang bertemakan hak-hak pelajar
b. Pembentukan komunitas pelajar di Ranting yang fokus pada advokasi pelajar.
c. Sekolah Advokasi
d. Merespon persoalan-persoalan pelajar baik di media maupun di internal IPM sendiri, seperti persoalan IPM dengan pihak sekolah
E. What should IPM do?
1. Pembelaan terhadap pelajar.
2. Mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk pelajar.
3. Mengembangkan potensi pelajar.
4. Melakukan pendampingan pelajar.
5. Berusaha menjadi problem solver permasalahan pelajar.
F. What benefit for us? If sit in organization board?
1. Pengalaman berorganisasi.
2. Memiliki jaringan atau teman yang bertaraf nasional.
3. Melatih kepemimpinan dan manajemen.
4. Bisa mengikuti berbagai pelatihan.
G. Testimonial
Breaking News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar